Luar Biasa, 8 Polwan Jabat Kapolsek Baru di Metro Jaya
Kamis, 26 Mei 2022 | 11.11 WIB
“Kapolda Metro Jaya Saat Melantik 28 Orang Kapolsek Di Wilayah Hukum Polda Metro Jaya”
Jakarta, Focustangerang.com – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metropolitan Jakarta Raya (Metro Jaya) Irjen Polisi Muhammad Fadil Imran melantik 28 Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Pada Selasa pagi (24/5/2022).
Dari 28 orang Kapolsek baru, Delapan orang diantaranya merupakan Polisi Wanita (Polwan) yang menjabat sebagai Kapolsek.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan, kedelapan anggota Polwan yang baru saja menjabat Kapolsek merupakan wujud dari kesetaraan gender di jajaran Polda Metro Jaya.
“Pagi ini menjadi pagi yang spesial buat saya, karena pagi saya melantik langsung 28 Kapolsek. Dan menjadi istimewa karena saya berkesempatan melantik 8 orang Polisi Wanita (Polwan) untuk menjadi Kapolsek di jajaran Polda Metro Jaya,” ungkap Irjen Fadil dalam akun Tiktok @kapoldametrojaya.
Polsek itu adalah ujung tombak POLRI, masih kata Kapolda, karena warna utama Polda Metro Jaya ditentukan oleh sepak terjang Kapolseknya.
“Anda adalah mata tombaknya, buktikan bahwa anda mampu menjadi mata tombak dari sebuah ujung tombak,” kata Fadil dalam arahannya pada Upacara Pelantikan Kapolsek di Balai Pertemuan Metro Jaya, Jakarta.
Berikut ini adalah Delapan Polwan yang dilantik menjadi Kapolsek di wilayah hukum Polda Metro Jaya, sebagaimana dilansir dari Kompas.com :
1. AKP Syabillah Putri Ramadhani menjabat Kapolsek Cisauk
2. Kompol Netty Rosdiana Siagian menjabat Kapolsek Menteng
3. Kompol Siti Fatimah Said Martandu menjabat Kapolsek Cimanggis
4. Kompol Syarifah Chaira Sukma menjabat Kapolsek Cakung
5. Kompol Ratna Quratul Aini menjabat Kapolsek Penjaringan
6. Kompol Jun Nurhaida Tampubolon Kapolsek Cinere
7. Kompol Riza Sativa menjabat Kapolsek Sunda Kelapa dijabat
8. Iptu Tamar Bekti Widiasih Jalmi Kapolsek Tajur Halang
Bagi saya, lanjut Kapolda Metro Jaya, perempuan juga bisa memimpin. Polwan dan Polki adalah setara. Karena dengan jiwa pengayom sebagai seorang ibu, digunakan dalam melakukan pendekatan untuk mereduksi lebih jernih dan lebih tajam.
“Cerita indah ini akan menjadi ukiran yang akan terpatri dalam diri anda nanti setelah melaluinya dengan baik,” pungkasnya.