Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius, Butuh Penanganan Yang Serius
Jumat, 28 Oktober 2022 | 07.00 WIB
Oleh: Erna Ummu Aqilah
Focustangerang.com – Belakangan ini, publik dihebohkan dengan maraknya kasus gagal ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak. Bermula dari Daerah Istimewa Yogyakarta, telah ditemukan pasien anak-anak yang mengalami gagal ginjal akut sebanyak 13 kasus, dan 6 diantaranya meninggal dunia. Seluruh pasien ini dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sarjito.
Kejadian serupa juga terjadi di berbagai wilayah lainnya diantaranya Jakarta. Menurut Dinas Kesehatan DKI Jakarta, telah tercatat sejak Januari hingga 19 Oktober 2022 sebanyak 71 kasus, 40 diantaranya meninggal dunia. Total kasus mencapai 241 dan 133 meninggal dunia. (detik health, 21/10/2022).
Sedangkan di wilayah Kabupaten Tangerang sendiri terdapat 6 kasus gagal ginjal akut, yang dialami oleh Balita dan 4 diantaranya meninggal dunia, dan 2 masih dirawat. Mereka berasal dari wilayah, Balaraja, Cikupa, Binong, Mauk, Teluk Naga, dan Sepatan. Hal tersebut disampaikan oleh Muhammad Faridz Fikri, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Tangerang.
Kasus tersebut diduga akibat dari kandungan etilen glikol yang terdapat dalam obat sirup, sehingga mengakibatkan gagal ginjal akut pada anak-anak.
Juru Bicara Kemenkes Syahril mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai langkah upaya dalam menangani kasus tersebut. Diantaranya, menghimbau agar masyarakat dan orangtua agar tetap tenang, tidak panik namun tetap waspada. Apabila anak mengalami diare, mual, muntah, demam selama 3-5 hari disertai batuk, mudah mengantuk, serta jumlah air seni semakin sedikit, agar segera memeriksakan anak-anak mereka ke pelayanan kesehatan. Juga menghimbau para orangtua supaya menginformasikan obat apa saja yang telah dikonsumsi kepada tenaga medis.
Kemenkes juga telah mengintruksikan kepada tenaga kesehatan, agar tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk cair/sirup sampai penelitian tuntas. Juga meminta seluruh apotik agar tidak menjual bebas obat dalam bentuk cair/sirup.
Sebagai alternatif Kemenkes menghimbau agar masyarakat menggunakan obat dalam bentuk tablet, kapsul, suppositorial (anal) dan lainnya.
Pemerintah juga sudah mendatangkan obat antidotum dengan fomepizole dari Singapura sebanyak 26 vial, Australia 16 vial, juga akan mendatangkan dari Jepang dan Amerika Serikat, total sekitar 200 vial. Fomepizole sendiri telah diberikan kepada pasien di RSCM dan 10 dari 11 anak, terbukti mengalami perbaikan secara klinis.(Tempo 25/10/2022).
Berbagai langkah upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah perlu kita apresiasi, meskipun sebenarnya terlambat karena telah banyak korban. Namun dalam sistem kapitalis sekuler sangatlah wajar sebab, pemerintah diberbagai kebijakan publik hadir hanya sebagai regulator, tanpa mampu memberikan solusi tuntas yang mendasar.
Sebab dalam sistem saat ini, banyak kebutuhan publik yang justru diserahkan pada para kapitalis. Akibatnya berbagai kebijakan justru menguntungkan mereka. Termasuk dalam menangani kebutuhan kesehatan, tak jarang menjadi objek komersil yang diperjualbelikan. Mereka masih mempertimbangkan berbagai keuntungan sehingga masyarakat yang dirugikan. Sebab kesehatan merupakan salah satu ladang bisnis yang sangat menggiurkan.
Berbeda dengan sistem Islam, setiap kebijakan yang dijalankan selalu bersandar pada Wahyu Allah bukan nafsu dunia semata. Islam memandang kesehatan merupakan kebutuhan primer bagi seluruh masyarakat, baik di desa maupun di kota, baik anak-anak, remaja, dewasa maupun lansia, semua mendapat hak yang sama.
Anak-anak merupakan aset berharga bagi masa depan negara, juga bagian dari masyarakat yang harus diperhatikan dan dipenuhi segala kebutuhan primernya. Baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, keamanan dan lainnya.
Negara wajib menjamin penyediaan fasilitas kesehatan secara merata, mudah dan murah bahkan gratis. Termasuk pemenuhan gizi demi tumbuh kembang mereka. Juga wajib menyediakan riset-riset terkini, agar perkembangan di bidang kesehatan selalu berkembang. Dan apabila terjadi kasus baru, negara bisa segera mengatasinya.
Semua tadi dibiayai sepenuhnya oleh negara, dan seluruh pembiayaan bersumber dari Baitul mal. Dan dana diperoleh dari pengelolaan sumber daya alam, jizyah, kharaj, ghonimah, fa’i, harta tak bertuan, dan lainnya.
Semua dikelola seutuhnya oleh negara, dan demi kesejahteraan rakyatnya.
Negara memberikan pelayanan terbaik bagi rakyatnya, semata-mata didasari atas keimanan terhadap Allah SWT. Sebab mereka menyadari akan pertanggungjawaban kelak di akhirat. Karena segala kebijakan yang dijalankan selalu berdasarkan perintah Nya. Sebab itu negara mampu menjadi pelindung terbaik bagi rakyatnya. Dalam Islam nilai sebuah nyawa sangatlah berharga, jadi harus dijaga dan dilindungi dengan sebaik- baiknya.