Rapimwil Ke-1, IPNU Banten Berharap Pimpinan Komisariat & Cabang Bersikap Adaptif, Kolaboratif dan Responsif
Sabtu, 14 September 2024
Lebak, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) provinsi Banten menggelar Rapat Pimpinan Wilayah I (Rapimwil I) dengan tema “Penguatan Pimpinan Komisariat dan Cabang dengan Pendekatan Adaptif, Kolaboratif, dan Responsif”. Bertempat di Pondok Pesantren Al Hikam, Rangkasbitung, Kab. Lebak. (14/09/2024)
Kegiatan ini menjadi ruang diskusi strategis bagi pimpinan wilayah, cabang, dan komisariat untuk merumuskan langkah-langkah konkret dalam menghadapi tantangan yang dihadapi organisasi pelajar di era modern.
Dalam acara ini, Ketua PW IPNU Banten, Rekan Riziq Sihihab, menekankan pentingnya sinergi antara Pimpinan Cabang dan Pimpinan Komisariat sebagai elemen kunci penggerak IPNU.
“Pimpinan Cabang dan Komisariat adalah dua pilar penting yang harus bergerak dengan pola pikir adaptif terhadap perubahan, kolaboratif dalam menjalankan program, dan responsif terhadap dinamika sosial dan pelajar di wilayah masing-masing,” katanya.
Adapun poin-poin utama yang dihasilkan dalam Rapimwil ke-1 ini antara lain:
- Adaptif : Pimpinan Cabang dan Komisariat diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, baik dalam konteks teknologi, sosial, maupun pendidikan. Inovasi program kaderisasi dan manajemen organisasi berbasis digital menjadi fokus utama untuk mempertahankan relevansi IPNU di kalangan pelajar.
- Kolaboratif : Ditekankan pentingnya kolaborasi antara Pimpinan Wilayah, Cabang, dan Komisariat. Rapimwil menghasilkan kesepakatan untuk memperkuat sinergi, baik internal organisasi maupun eksternal, dengan pihak-pihak seperti sekolah, komunitas pelajar, serta lembaga-lembaga terkait.
- Responsif : Rapimwil juga membahas pentingnya kemampuan pimpinan di tingkat cabang dan komisariat untuk cepat tanggap terhadap isu-isu aktual yang mempengaruhi pelajar, seperti perkembangan kebijakan pendidikan, isu sosial, hingga tantangan kebangsaan. Pimpinan diharapkan mampu merespons dengan program yang tepat dan relevan.
- Peningkatan Kapasitas Kolaboratif Pimpinan : Pelatihan gabungan bagi pimpinan cabang dan komisariat dalam hal kepemimpinan, manajemen organisasi, dan strategi kolaborasi yang adaptif di tingkat lokal dan regional.
- Penguatan Program Responsif Sosial : Cabang dan komisariat diinstruksikan untuk menginisiasi program-program yang cepat tanggap terhadap isu-isu sosial yang berkembang, seperti kesehatan mental pelajar, pendidikan inklusif, dan isu kebangsaan.
Dengan pendekatan Adaptif, Kolaboratif, dan Responsif, diharapkan IPNU mampu melahirkan pemimpin-pemimpin muda yang handal siap menghadapi tantangan global serta berkontribusi nyata bagi kemajuan pelajar di berbagai daerah. Kesepakatan ini diharapkan dapat diterapkan secara merata di semua tingkatan, dari wilayah hingga komisariat.
Acara ini ditutup dengan penyerahan hasil rapat dan rekomendasi strategis kepada para pimpinan cabang dan komisariat sebagai pedoman kerja untuk masa mendatang.
Selain itu, Ketua PW IPNU juga berharap agar kader IPNU di komisariat universitas dapat menjadi laboratorium pemikiran dalam meningkatkan daya intelektual pelajar dan mahasiswa.
“Dengan adanya ruang akademis yang mendukung, komisariat di universitas harus menjadi pusat untuk mengembangkan kapasitas intelektual kader-kader IPNU, baik dalam kajian ilmu pengetahuan maupun pemahaman keagamaan yang mendalam. Hal ini sangat penting untuk menunjang Nahdlatul Ulama di masa depan dengan melahirkan generasi pemimpin yang adaptif dan inovatif,” pungkasnya.