Oleh : Yani Suryani
Bulan Rajab adalah salah satu bulan yang dijelaskan dalam surat at-Taubah ayat 36 “Sesungguhnya bilangan bulan menurut Allah SWT ada dua belas bulan dalam catatan Allah pada hari ketika Allah SWT menciptakan langit dan bumi. Diantaranya terdapat empat bulan haram (suci). Itulah agama yang lurus. Maka janganlah kalian menzalimi diri kalian di bulan-bulan itu”. Rosul pun menjelaskan melalui hadist riwayat Muslim bahwa maksud dari empat bulan haram tersebut adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.
Penanggalan Hijriyah perhitungannya dimulai oleh Khalifah Umar bin Khattab berdasarkan waktu hijrahnya Rosul ke Madinah. Sebagai seorang muslim sudah sepatutnya kita mengetahui dan mengenal penanggalan Hijriyah ini. Saat ini memang yang dijadikan perhitungan kalender ada penanggalan Masehi yang berdasarkan peredaran Matahari.
Ketika Allah menetapkan ada empat bulan suci dalam perhitungan Hijriyah ini, sudah pasti ada keutamaan yang dapat kita raih di bulan haram tersebut. Saat ini kita berada di bulan Rajab, maka sudah seharusnya jika kita melakukan hal-hal yang masuk pada keutamaan di Bulan Rajab ini.
Dijelaskan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi dari Anas bin Malik yang artinya “Sesungguhnya di Surga ada sungai yang disebut Sungai Rajab artinya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu. Barang siapa berpuasa satu hari pada bulan Rajab, maka Allah akan memberikan minum kepadanya dari air suingai tersebut.”
Dalam hadist lain dijelaskan bahwa akan mendapatkan pahala ibadah selama 700 tahun. Sebagaimana disebutkan dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas yang artinya “Barangsiapa berpuasa di Bulan Haram pada hari Kamis, Jumat dan Sabtu maka baginya dicatat seperti beribadah 700 tahun”.
Jadi amat sangat pantas jika bulan haram ini kita memuliakan, menghormati dan menjaga. Allah amat dengan tegas melarang kita melakukan kezaliman pada diri kita juga orang lain saat bulan haram ini. Melakukan kezaliman di bulan lain saja dilarang apalagi pada bulan haram, dan saat ini adalah tepat pada bulan Rajab.
Bangsa Arab Jahiliyah saat belum datangnya Islam pun sudah mengenal kesucian dan kemuliaan bulan Rajab, sebagaimana dituturkan Ummul Mukminin Aisyah ra yang artinya “Sesungguhnya Rajab adalah bulan Allah. Ia di sebut al Asham. Orang Jahiliyah ketika telah memasuki bulan Rajab, mereka meninggalkan senjata mereka dan meletakkanya. Orang-orang pun bisa tidur, jalan-jalan pun aman. Mereka tidak takut satu dengan yang lain, hingga bulan tersebut berakhir.”
Jika orang Jahiliyah saja sudah menghormati, maka sudah sepantasnya kita menghormati dan memulikan bulan haram ini karena memang Allah dan Rosul memerintahkan.
Saat ini Indonesia sedang mengalami gelombang virus Covid-19 jenis Omicron. Tepat di Bulan Rajab ini, Sekolah dan tempat ibadah sudah harus mengikuti aturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah. Ada baiknya kita lebih meningkatkan ibadah baik itu dengan puasa sunnah dan ibadah-ibadah nafilah yang lain. Sebagai bentuk kita menghormati dan memuliakan bulan ini.
Kita hanya berharap pertolongan Allah SWT, agar kondisi kita akan lebih baik. Indonesia akan mampu menjadi lebih baik dari saat ini. Para pemimpin di negara ini yang kurang tepat dalam menerapkan aturan untuk rakyat setidaknya menjadi sadar, bahwa kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Sehingga akan lebih mementingkan rakyatnya dalam mengeluarkan kebijakan apapun.
Wallahu a’lam bish showab.
Muliakan Bulan Rajab