Oleh : Nani (Pendidik di Madrasah)
Setiap manusia menginginkan sehat. Kondisi sehat akan berpengaruh pada kegiatan yang dilakukannya berjalan dengan baik. Pribadi yang sehat akan mampu melaksanakan aktivitas tanpa ada yang dirasa. Orang yang sakit pada umumnya akan merasa kurang bersemangat dalam melakukan aktivitas, karena akan terganggu oleh rasa sakit dan bahkan akan merasa sedih akibat beban tubuh yang dialami. Maka tepat apa yang pernah diucapkan Rosulullah bahwa kita harus mempergunakan masa sehat dengan baik, sebelum datang masa sakit.
Indonesia telah mengalami masa pandemi yang berpengaruh pada berbagai sektor. Ekonomi, transportasi, sosial, pendidikan dan masih banyak sektor lain yang berdampak langsung dengan masa pandemi yang baru saja kita alami.
Baca juga: Spirit Doll, Bukti Akidah Jebol
Saat ini pandemi belum berakhir. Virus Covid-19 masih tetap menjadi kewaspadaan buat kita. Belum selesai Covid-19 saat ini kita pun berhadapan dengan jenis Omicron. WHO menyatakan varian B. 1.1.529 atau Omicron pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November 2021.
Datangnya Omicron menambah rasa takut yang dialami oleh banyak orang. Padahal apapun yang terjadi pada manusia merupakan kehendak Allah. Daun yang lepas dari tangkai tanaman saja merupakan kehendak sang pencipta tanaman. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur melainkan atas kehendak-Nya.
Surat Ali Imran ayat 189 menjelaskan “Dan milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. Bahkan surat Al- Anam ayat 59 menjelaskan bahwa “Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya”. Jika daun saja benda yang sangat kecil amat tunduk dengan kehendaknya? Bagaimana kita sebagai manusia menyikapi kondisi saat kita diuji dengan sakit.
Jadikan Sakit Sebagai Penggugur Dosa
Baca juga: Memuliakan Ibu Sepanjang Waktu
Ketika sakit, fungsi organ atau anggota badan tidak berfungsi normal karena adanya gangguan. memang tak mudah kita menerima itu semua, namun Islam mengajarkan kita agar memiliki sikap ikhlas dan sabar. Muslima.id edisi Sabtu 4 September 2021, penulis sangat setuju bahwa beberapa hal yang harus dilakukan jika kita dalam kondisi sakit.
1. Ikhlas
2. Sabar
3. Berusaha mencari pengobatan
4. Intropeksi diri
5. Percaya dengan pertolongan Allah
Ikhlas memang tak mudah. Namun ikhlas setidaknya dapat meringankan sakit kita. Karena kita yakin dengan apa yang dijelaskan Allah dalam surat Al-Bayyinah ayat 5 yang artinya “Katakanlah sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam”.
Sabar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati). ”Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu yang ketika yang ketika ditimpa musibah mereka mengucapkan : Sesungguhnya kita semua ini milik Allah dan sungguh kepada-Nya lah kita kembali”. (QS Al Baqarah: 155-156).
Baca juga: Peringatan Hak Asasi Manusia dan Realitanya
Saat kondisi sakit yang harus kita lakukan adalah berikhtiar mencari obat yang terbaik dan cocok. Saat ini obat medis dan herbal, bisa dijadikan alternatif pilihan dalam rangka mencari kesembuhan. Pengobatan dengan medis dan alternatif pun dapat dilakukan yang terpenting tidak melanggar hal yang memang tak diperbolehkan. Dan yang terpenting adalah adanya pikiran positif dan tetap berhusnudzon pada sang Maha Pemberi Kesembuhan, bahwa sakit dan sembuh hakikatnya dari Allah SWT. Hadist riwayat Abu Hurairah menjelaskan “Bersemangatlah untuk memperoleh apa yang bermamfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah dan jangan sekali-kali merasa tidak berdaya”.
Hal yang terpenting saat kita diuji dengan kondisi sakit adalah intropeksi diri. Boleh jadi, selama ini ada ketidakbaikan yang pernah kita lakukan. Baik itu hubungan kita kepada Allah maupun kepada manusia. Dalam surat Asy Syuura’ ayat 30 “Musibah yang menimpa kalian adalah hasil dari perbuatan tamgan kalian sendiri”.
Pada akhirnya kita harus menyadari bahwa apapun yang Allah berikan kepada kita berupa sakit itu, bahwa allah tau kita akan kuat. Karena Allah tidak akan membebani seseorang melebihi kemampuanya seperti dalam Firman-Nya “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (Q.S Al-Baqaraah: 286).
Baca juga: Semeru, Bukti Lemahnya Manusia
Semoga Allah memberikan kesembuhan dan kesehatan bagi yang sedang sakit. Dan yakin bahwa sesungguhnya dalam kesulitan itu ada kemudahan. Jadikan sakit yang dialami kita akan menjadi penggugur dosa. “Tidaklah seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundahgulanaan hingga duri yang menusuknya melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesahan-kesalahannya“. (HR Bukhori) Wallahua’lam.
(Editor: Epul)